CARA MENGHILANGKAN EMOSI NEGATIF DALAM DIRI
Bagaimana cara menghilangkan emosi?
Sama seperti mengayuh sepeda, pada saat pertama kali Anda
mengayuh sepeda pasti ada yang memberatkan, begitu juga untuk mengubah pikiran,
gak gampang loh mengubahnya karna bentuknya tidak kelihatan, tapi terasa pada
kehidupan kita.
Anda bisa memulainya dengan mengenali pola-pola yang tanpa
Anda sadari sebelumnya seperti kejadian-kejadian yang sering terjadi dan
berulang kali, misal gonta ganti pekerjaan, gagal nikah, ditipu, dan lainnya.
Setelah Anda mengenali pola tersebut, coba cek masa lalu
Anda apakah Anda pernah mengalami kejadian yang mirip dengan kejadian tersebut
sebelumnya. Misalnya dari orang tua, keluarga, atau lingkungan. Biasanya
masalah yang sering Anda alami sekarang, itu erat kaitannya dengan emosi di
masa lalu.
Jika Anda sering mengalami masalah yang berpola atau berulang-ulang
terjadi, itu artinya Anda menyimpan emosi negatif dari kejadi-kejadian di masa
lalu.
Emosi Anda menentukan apa yang Anda paling sering pikirkan, apa yang Anda
pikirkan akan menjadi keyakian,
keyakinan Anda akan menjadi tindakan, dan tindakan Anda akan menentukan
nasip Anda.
Jadi ternyata nasib itu manusia yang menciptakan? Ya iyalah,
manusia mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, tentunya sesuai dengan
hukum dan ketentuan dari Sang Pencipta.
Anda ingin kaya dan bahagia, atau Anda ingin hidup sederhana
apa adanya itu semua tergantung dari apa yang ada didalam diri Anda.
Intinya, coba lihat kembali kehidupan Anda sekarang, apakah
kehidupan Anda memuaskan? Anda Anda cukup bahagia dengan kondisi kehidupan
sekarang?
Kalau masih terseok-seok, kalau masih susah, kalau masih ada
masalah, mau sampai kapan Anda berada dalam kehidupan seperti itu?
Lalu bagaimana cara menghilangkan emosi dalam diri Anda dan
mengubah pikiran dan keyakian agar menjadi lebih baik? Kita akan bersihkan itu
semua, sabar ya. Saya tau kok Anda sudah gerah dan pengen segera keluar dari
masalah kehidupan Anda, dan ingin mendapatkan kehidupan yang lebih layak
kedepannya.
Sekarang pertanyaannya, apa yang paling sering Anda
pikirkan? Lalu kenalkah Anda dengan keyakinan Anda?