Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

CARA MENGHILANGKAN SAKIT HATI DAN MEMAAFKAN KESALAHAN ORANG LAIN

CARA MENGHILANGKAN SAKIT HATI DAN MEMAAFKAN KESALAHAN ORANG LAIN

Sering kali setiap perkataan, tindakan, atau candaan yang dilakukan orang lian terhadap kita dianggap sebagai hal sepele namun sangat berdampak hingga menimbulkan perasaan sakit hati.

Sakit hati ini kalau sudah bertumpuk-tumpuk akan menimbulkan rasa benci, hingga bisa berakhir dengan permusuhan.

Memang perasaan sakit hati ini wajar dan lumrah bagi manusia yang memang memiliki perasaan.

Tapi sebenarnya ada suatu hal yang paling penting yaitu bagaimana respon kita terhadap kejadian yang terjadi diluar kendali kita.

Kita tidak bisa mengendalikan perkataan dan tindakan yang akan dilakukan oleh orang lain, karena itu diluar dari kapasitas kita.

Yang bisa kita kendalikan hanyalah pikiran dan perasaan kita sendiri, dalam artian setiap hal yang terjadi sebenarnya bersifat netral, kita sendirilah yang memberikan responnya, baik respon positif atau negatif, tergantung isi template pikiran masing – masing.

Sebagai contoh, kalau seseorang sejak kecil selalu dibuly, dihina, dicaci maki, direndahkan, dan dibatasi, maka orang tersebut bisa menjadi seorang yang peragu, penakut, dan pemarah ketika dewasa nanti.

Begitu juga sebaliknya, ketika seorang anak yang dibesarkan dengan cara didukung, dicintai, disayangi, maka ketika dewasa, orang tersebut bisa menjadi orang yang selalu riang, percaya diri, dan optimis.

Makanya, setiap kejadian – kejadian yang terjadi sering kali menjadi ganjalan atau kerikil – kerikil kecil dalam hidup, apalagi kalau kejadian yang terjadi begitu emosional, sehingga tanpa disadari hal tersebut bisa menjadi cara berifikir seseorang dalam mengambil sebuah keputusan.

Ketika kita sudah menyadari apa yang bisa dikendalikan dan apa yang tidak bisa dikendalikan, maka sebenarnya kita sudah bisa memilih sebuah respon dari suatu kejadian diluar.

Karena yang paling penting itu responnya, bukan kejadiannya.

Dan memang seperti yang dijelaskan diawal, respon yang kita pilih tergantung dari template kita masing-masing, dan untuk memilih respon yang bijaksana, maka pikiran dan perasaan kita perlu di cleansing, agar benar – benar bersih tanpa ada hal – hal yang mengganjal.

Cara termudah yang biasa saya lakukan yaitu setiap malam sebelum tidur, saya selalu memaafkan setiap kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain kepada saya, baik disengaja maupun tidak disengaja.

Begitu juga hal-hal lain seperti candaan, perkataan, dan tindakan dari orang lain yang mungkin maksudnya baik, namun sempat terbersit dihati juga saya maafkan.

Hal - hal yang mungkin belum bisa saya capai karena kegagalan atau kelalaian yang diakibatkan oleh orang lain, saya juga maafkan dengan ikhlaskan.

Saya selalu mencintai dan mendoakan setiap orang agar hidupnya berkah, makmur, dan apa mereka cita-citakan bisa tercapai.

Intinya kita harus mampu untuk memaafkan orang lain dengan ikhlas, apapun yang telah dilakukannya kepada kita.

Mulailah melakukan kebiasaan baik ini setidaknya 1 menit setiap hari menjelang waktu tidur, dan lihatlah perubahan apa yang terjadi dalam kehidupan kamu nantinya.