Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pahami Cara Kerja Pikiran dan Perasaan Anda Agar Bisa Optimal Kinerjanya

Pahami Cara Kerja Pikiran dan Perasaan Anda Agar Bisa Optimal Kinerjanya

Anda Melihat Apa Yang Anda Yakini, ya itulah sepenggal kalimat yang mungkin sulit diterima bagi sebagian orang, dan untuk menjelaskannya saya akan berikan ilustrasinya berikut ini.

Apakah Anda suka mengikuti program pengembangan diri seperti seminar, workshop, dan training? Biasanya ketika Anda mengikuti program tersebut, apa yang Anda rasakan?

Kebanyakan dari orang-orang yang saya tanya seperti di atas, mereka mengatakan semangat, terbuka wawasan, pengen take action, langsung pede dan bergairah.

Tapi ada yang menarik, ternyata semangat tersebut hanya bertahan beberapa hari saja, bahkan tak lebih dari 1 bulan, setelah itu mereka rata-rata kembali menjalani kehidupan seperti semula.

Ada lagi yang menarik, ada seorang bapak-bapak mengaku sering mengikuti majelis ta’lim, shalat di masjid, ikut pengajian, tapi kok masih sering marah-marah, masih sering emosian.

Ada juga seorang pemuda yang sudah belajar tentang bisnis kemana-mana, mengikuti workshop, baca buku bisnis, ikut program mentoring, begitu ia menjalankan bisnis selalu gagal, ya itulah saya dulu sebelum akhirnya saya bertaubat, hehehe.

Atau jangan-jangan Anda pernah mengalami hal yang serupa dengan yang saya ceritakan di atas? Tenang, Anda beruntung karena sebentar lagi Anda akan mengetahui jawabannya.

Saya mencoba mencari tau lebih jauh, ternyata semua masalah itu berasal dari pikiran. Ya pikiran manusia lah yang bertanggung jawab penuh atas hal tersebut.

Pikiran walaupun tidak kelihatan, tapi dampaknya sangat terasa bagi kehidupan kita. Sama seperti sinyal, internet, walaupun tidak kelihatan, tapi dampaknya sangat berpengaruh bagi generasi kita sekarang.

Pikiran kalau kategorikan terbagi menjadi 3 bagian, yang pertama pikiran atas sadar, pikiran bawah sadar, dan pikiran tak sadar.

Pikiran atas sadar berfungsi untuk menganalisa, mengkritik, menilai, dan selalu aktif saat kita dalam kondisi sadar secara utuh.

Pikiran bawah sadar berfungsi untuk menyimpan data, imaginasi, semua informasi tersimpan disini, dan biasanya aktif dalam kondisi khusuk, misal saat shalat, meditasi, atau ketika hendak tidur.

 Pikiran tak sadar aktif saat kondisi kita tertidur, gila, dan kita tidak membahas ini, kita hanya membahas pikiran atas sadar dan pikiran bawah sadar.

Menurut penelitian, pikiran sadar mempengaruhi kehidupan manusia hanya 12 %, sedangkan pikiran bawah sadar mempengaruhi kehidupan manusia hingga 88 %, dan mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan penelitian tersebut.

Itulah mengapa pikiran bawah sadar jauh lebih kuat ketimbang pikiran atas sadar.

Sebagai contoh, jika Anda perokok aktif, ditayangkan iklan untuk berhenti merokok seperti apapun bentuk image dan video nya, Anda tidak akan berhenti merokok, kenapa? Karena database di pikiran bawah sadar Anda, merokok itu nikmat, merokok itu enak, merokok itu keren.

Sekeras apapun Anda berusaha untuk berhenti merokok, kalau tidak menggunakan teknik khusus, Anda akan tetap merokok.

Begitu juga jika seseorang yang sering marah, kalau database dipikirannya masih ada marah, mau ikut pengajian, dengerin pengajian, ibadah, ya tetap saja marah itu bisa muncul kembali.

Ia hanya nempel dipikiran atas sadar dan tidak menjadi gerak, tidak merubah apapun selagi data dipikiran bawah sadarnya tidak di ubah.

Lalu kenapa ada orang tiba-tiba bisa berhenti merokok, ada orang yang suka marah tiba-tiba mejadi baik dan penyabar? Ada banyak faktor biasanya ada kejadian yang membuatnya tersadar dan secara otomatis database di pikirannya langsung berubah, dan yang sering saya temui adalah mereka yang sulit mengubah kebiasaannya, dan bahkan banyak yang belum sadar bahwa mereka mengalami hal itu.

Anda tidak meyakini apa yang Anda lihat, tetapi Anda akan melihat apa yang Anda percayai. Jadi semua tergantung dari isi database dipikiran bawah sadar Anda. 

Andaikan manusia adalah komputer, maka softwarenya manusia itu sendiri yang instal.

Software terbagi menjadi 2 bagian, ada Operating System (OS) dan ada aplikasi. Software terinstal dan masuk ke dalam pikiran bisa dari mana saja selagi panca indra masih bisa merasakan apa yang di alaminya, maka informasi itu bisa masuk dan menjadi belief system dalam pikirannya.

Software itu bisa dipasang oleh orang tua,  serta lingkungan, dan yang berperan paling besar adalah dari orang tua.

Ya karena orang tua adalah orang yang pertama kali memberikan data berupa informasi yang dimasukkan ke pikiran setiap anak.

Ternyata masih banyak orang tua yang tidak memahami bagaimana cara mendidik anaknya, sehingga sang anak sering kali menjadi “korban” salah asuhan dari orang tuanya.

Sering kali orang tua mengatakan anaknya misalnya jelek, bodoh, nakal, cengeng, penakut, jika sering dikatakan seperti itu kepada sang anak, apalagi dalam masa golden age yaitu usia 0-5 tahun dimana gerbang pikiran bawah sadar terbuka lebar, kata-kata itu langsung masuk ke pikiran bawah sadarnya dan menjadi keyakinannya kelak hingga dewasa.

Banyak yang belum sadar, walaupun niatnya bercanda tapi itulah yang akan menjadi keyakian Anak itu kelak.

Sebagai contoh, misalnya Anda hari ini sering merasa takut kegelapan, coba Anda ingat-ingat, apakah Anda waktu kecil dulu sering ditakut-takuti oleh orang tua Anda atau lingkungan Anda?

Contoh lain, jika Anda memilik anak yang susah di atur, nakal, bandel, coba Anda ingat-ingat kembali, apakah dulu Anda pernah mengatakan hal yang demikian kepada anak Anda?

Seorang anak jika waktu kecil sering dimarahin, dibatasin, dipukul, dibully, Anak itu akan tumbuh kembang menjadi orang yang penakut, pendendam, dan pemarah.

Berbeda dengan anak yang dibesarkan dengan cinta, tawa, bahagia, anak itu akan tumbuh menjadi pribadi yang pemberani, optimis, dan percaya diri.

Contoh lagi ini yang sering saya lihat, anak kecil karena tingkahnya polos dan lucu, di berikan kepada orang tua nya sebuah musik, dan anak itu di minta untuk joget-joget, ya memang niatnya hanya ingin bercanda dan bersenang-senang, tapi tahukan Anda tanpa sadar, orang tua sedang menginstal software kapada sang Anak “Nak ketika kamu mendengarkan musik, kamu harus joget ya”.

Maka data tersebut akan tersimpan dipikiran bawah sadar sang anak, dan apa yang terjadi, banyak bermunculan di dunia maya, anak-anak muda, anak-anak alay membuat video berjoget dengan musik alaynya persis seperti apa yang diinstal oleh orang tuanya ataupun lingkungannya dulu.

Saya berani jamin, kesuksesan seorang anak 50% semua ditentukan dari sini. Maka mulai sekarang berhati-hatilah jika Anda mempunyai anak, katakanlah hal-hal yang baik kepada sang anak, misalnya anak baik, anak rajin, anak shaleh, karena kata-kata adalah doa, dan doakan lah yang baik-baik kepada anak Anda.

Lalu bagaimana jika Anda sudah terpasang software yang negatif? Tenang, sesuatu yang dipasang umumnya bisa dilepas, bukan sesuatu yang permanen, ada teknik khusus yang akan saya berikan dalam buku ini.

Umumnya, yang menjadi masalah adalah Operating System nya, yaitu sistem keyakinannya. Jika Anda mempunyai aplikasi photoshop tapi operating system Anda Android, maka aplikasinya tidak akan jalan, maka yang harus dilakukan adalah meng uninstal operating systemnya dan mengganti dengan operating system microsoft windows misalnya, agar aplikasi photoshop tersebut bisa jalan dengan baik.

Sama seperti keyakian Anda, jika Anda telah berusaha semaksimal mungkin tapi tidak membuahkan hasil, coba berhenti sejenak, jangan-jangan bukan aplikasinya yang tidak cocok, bisa jadi operating systemnya yang tidak sesuai, maka Anda perlu menginstal ulang pikiran Anda agar software-software tadi bisa berjalan dengan sempurna.

Apa yang dilakukan orang tua terhadap anaknya, jika tidak segera diputuskan mata rantainya, maka masalah itu akan berlanjut sampai ke anak cucu cicitnya kelak.

Saya sudah merasakan dampaknya, 7 tahun saya pontang panting untuk menjalani kehidupan yang tidak memuaskan, dan kali ini akan saya bagikan pengalaman hidup saya kepada Anda.