Jangan Salah, Ternyata 7 Sifat Buruk Ini Sebenarnya Bisa Menjadi Baik
Sifat buruk memang sering kali dianggap negatif
dan mengganggu hubungan sosial. Namun, sebenarnya beberapa sifat kepribadian
buruk berikut ini dapat diubah menjadi sifat baik, asalkan individu yang
bersangkutan bersedia melakukan perubahan. Berapa contohnya adalah berikut ini:
Perfeksionis:
Perfeksionis adalah sifat
kepribadian yang ingin melakukan segala sesuatu dengan sempurna. Namun,
terkadang sifat ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan yang berlebihan.
Tetapi jika diarahkan dengan benar, perfeksionis ini bisa menjadi sifat positif karena
dapat memotivasi orang lain
untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan lebih teliti.
Keras Kepala:
Sifat keras kepala terkadang
dianggap negatif karena seseorang mungkin tidak mau mendengarkan pendapat orang
lain. Namun, jika diarahkan dengan benar, sifat ini dapat membantu seseorang
mempertahankan pendapatnya dan tidak mudah terbawa arus. Keras kepala juga bisa
berarti memiliki tekad yang kuat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Kebiasaan Menunda-Nunda:
Kebiasaan menunda-nunda dapat
menjadi sifat buruk karena dapat menghambat kemajuan dalam hidup. Namun, jika
diarahkan dengan benar, sifat ini bisa menjadi positif karena menunda pekerjaan
sebentar dapat membantu seseorang mengatasi kelelahan dan membantu mereka
kembali bersemangat untuk menyelesaikan tugas dengan lebih baik. Selain itu, menunda bukan berarti
tidak melakukan, seseorang bisa saja memilih dan memilah suatu hal yang menjadi
prioritas utama untuk dikerjakan terlebih dahulu, dan menunda hal lain yang
mungkin masih bisa direncanakan atau didelegasikan kepada orang lain, sehingga
hasil yang diharapkan akan jauh lebih maksimal.
Pemarah:
Sifat pemarah dapat menjadi
negatif karena dapat mengakibatkan konflik dan ketidaknyamanan dengan orang lain terutama dalam membangun
hubungan sosial. Tetapi, jika diarahkan dengan benar, sifat ini dapat membantu
seseorang mengatasi rasa frustasi dan memberi tahu orang lain bahwa mereka
merasa tidak nyaman dengan situasi yang ada. Selain itu sifat pemarah ini jika diarahkan dengan tepat terutama dalam
pekerjaan, juga dapat memacu kinerja orang lain agar dapat bekerja lebih baik
dan lebih maksimal.
Egois:
Sifat egois dianggap buruk karena
orang yang egois cenderung hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak
memperhatikan kebutuhan orang lain. Namun, sifat ini bisa menjadi positif karena dapat menjaga diri
sendiri atas dampak negatif
yang mungkin dapat ditimbulkan oleh orang lain. Egois bukan sekedar untuk mementingkan
diri sendiri, dibalik itu ada sikap untuk mempertahankan pendapat karena
seseorang meyakini bahwa pendapatnya itu benar berdasarkan pengalaman yang
pernah ia jalani sebelumnya.
Suka Mengkritik:
Kecenderungan mengkritik dapat
menjadi negatif karena dapat mengurangi rasa percaya diri dan memicu
ketidaknyamanan pada orang lain. Sifat ini sebenarnya bisa menjadi positif karena dengan mengkritik dapat membantu seseorang belajar dari
kesalahan, apalagi jika kritik
yang diberikan bersifat membangun, sehingga seseorang bisa belajar untuk
menjadi lebih baik lagi.
Pesimis:
Sifat pesimis dianggap buruk
karena cenderung meremehkan kemungkinan keberhasilan dan memfokuskan pada
hal-hal negatif. Namun, jika diarahkan dengan tepat, sifat ini sebenarnya bisa menjadi positif. Sifat
pesimis bisa membuat seseorang lebih waspada dan mendorongnya untuk bersiap
menghadapi kemungkinan kegagalan atau rintangan yang akan dihadapi. Hal ini
akan memotivasi seseorang untuk lebih berhati-hati dan mempersiapkan diri
dengan strategi yang lebih
baik.
Walaupun Sifat-sifat yang disebutkan tadi terkadang
berkonotasi negatif, ternyata bisa menjadi positif asal dapat diarahkan dengan
cara yang tepat dan tidak berlebihan dalam bersikap.
Perlu diketahui bahwa setiap manusia diciptakan
unik dengan karakternya yang berbeda-beda, ada yang positif adapula yang
negatif, dan semua itu tergantung bagaimana kita merespon dan beraksi atas
hal-hal yang terjadi termasuk menanggapi sifat-sifat yang telah disebutkan
tadi. Bagaimana menurutmu?